Sunday 15 March 2009

IT - Certification or Experience?

Pertanyaan ini pernah saya dapatkan ketika melihat suatu website forum diskusi dan juga pernah terlontar oleh teman Saya. Entah kenapa Saya terlibat kembali dengan pertanyaan ini ketika interview kerja di suatu perusahaan di Jakarta. Sebenarnya ini pertanyaan lama, ketika suatu perusahaan melakukan penerimaan staf IT,Apakah mereka lebih mempertimbangkan yang berpengalaman atau bersertifikasi,bahkan kedua-duanya?

Di suatu perusahaan bagian IT departemen mungkin staf-nya banyak yang bersertifikasi Microsoft Certified Professional (MCP),CCNA dari Cisco atau yang lainnya.Seorang yang memiliki MCP kebanyakan tidak hanya mengetahui tentang Microsoft bisa saja mereka juga expert dalam penggunaan Linux/Unix tapi tidak mempunyai sertifikat.

Bagi pencari kerja mungkin tidak asing lagi ketika membaca lowongan kerja di suatu perusahaan membutuhkan tenaga IT dengan spesifikasi harus memiliki sertifikat MCSE, MCTS, CCNA,CWNA atau yang lainnya.Apakah itu benar-benar penting? Atau pengalaman dalam implementasi dilapangan tanpa sertifikasi yang lebih penting.

Bersertifikasi dan berpengalaman jelas lebih baik,tapi bagaimana dengan yang hanya bersertifikasi dengan minim pengalaman di suatu perusahaan atau yang hanya berpengalaman saja.

Let me know what you think.

Tuesday 10 March 2009

Mengenal Biner, Desimal, dan Heksadesimal

Mungkin Anda pernah atau sering mendengar kata-kata biner, desimal ataupun heksadesimal. Umumnya kita mengenal angka 0 - 9 yang merupakan angka desimal. Selain angka desimal terdapat juga angka - angka biner yang terdiri dari angka 0 dan 1 dan angka heksadesimal mulai dari 0 - F. Angka -angka ini sangat penting apabila Anda ingin mendalami jaringan komputer karena berkaitan langsung dengan IP Address dan Subnetting. Oke, kita langsung mulai dengan mengubah angka biner ke desimal.


Biner ke Desimal


Untuk mengubah angka biner ke angka desimal kita dapat melihat dari Tabel 1. Setiap angka biner 1 akan dihitung dan bernilai sesuai dengan tabel desimal di bawahnya,sedangkan angka biner 0 memiliki nilai desimal 0. Kemudian jumlahkan anngka - angka desimal tersebut sehingga didapat angka desimal dari angka binary yang kita cari.

Biner 1 1 1 1 1 1 1 1
Desimal 128 64 32 16 8 4 2 1

Tabel 1.

Sebagai contoh kita akan mengubah angka 10011011 = angka desimal 155


Desimal ke Biner

Untuk mengubah nilai desimal ke binary, hal yang harus dilakukan adalah membagi 2 nilai desimal tersebut dengan memperhatikan sisanya.

Contoh angka desimal 155.

155:2 = 77 sisa 1
77:2 = 38 sisa 1
38:2 = 19 sisa 0
19:2 = 9 sisa 1
9:2 = 4 sisa 1
4:2 = 2 sisa 0
2:2 = 1 sisa 0

1 diletakkan di posisi akhir 1.

Cara membacanya adlah dengan mengurutkan angka - angka sisa mulai dari bawah, yaitu: 10011011.


Angka Biner ke Heksadesimal

Oke, bagian selanjutnya kita mengubah angka binary ke heksadesimal.Seperti kita ketahui, angka heksadesimal terdiri dari 0 sampai F, dimana 4 bit angka biner memiliki nilai ekuivalen dengan masing - masing angka heksadesimal. Untuk lebih jelasnya seperti tampak pada Tabel 2.

Heksadesimal

Biner

0

0000

1

0001

2

0010

3

0011

4

0100

5

0101

6

0110

7

0111

8

1000

9

1001

A

1010

B

1011

C

1100

D

1101

E

1110

F

1111


Tabel 2.

Untuk mengubah angka biner ke heksadesimal, kita bagi menjadi kelompok - kelompok dengan masing - masing kelompok 4 bit dan dimulai dari kanan ke kiri. Jika jumlah bit kelompok terakhir tidak cukup, tambahkan 0 uttuk mencukupi 4 bit.

Contoh : angka biner 10011011.

1001 1011

9

B

Jadi, angka biner 10011011 = angka heksadesimal 9B atau sering ditulis dengan notasi ASCII heksadesimal 0x9B. Untuk mengubah angka heksadesimal ke biner, Anda juga dapat menggunakan Tabel 2.
Contoh : 0x2D

0010 1101

2

D


Jadi, angka ASCII heksadesimal 0x2D = angka biner 00101101.

Untuk mengubah bilangan heksadesimal ke desimal, ubah angka heksadesimal tersebut ke bilangan biner terlebih dahulu, baru diubah ke bilangan desimal. Demikian pula, sebalikinya mengubah angka desimal ke heksadesimal.

Selamat Belajar!